Sunday, October 30, 2011

Kisah Malaikat Jibril Dan Mikail Menangis


Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahawa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, “Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam daripada tanah.”

Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, “Aku membuat apa yang aku kehendaki.” Oleh kerana iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S kerana bangga dan sombong.

Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua kerana bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikut mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.

Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.

Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatinya sehingga ke hari kiamat kerana dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap empat, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.

Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, “Apakah yang membuat kamu menangis?” Lalu mereka menjawab, “Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu.”

Firman Allah bagi bermaksud, “Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku.”

Setelah diusir, maka iblis pun berkata, “Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Syurga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu.”

Lalu Allah berfirman yang bermaksud, “Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum.”

Berkata lagi iblis, “Tambahkanlah lagi untukku.” Allah berfirman yang maksudnya, “Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya.”

Berkata iblis lagi, “Tambahkanlah lagi untukku.” Lalu Allah berfirman dengan maksud, “Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah.”

Berkata iblis lagi, “Tambahkanlah lagi untukku.” Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, “Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, ertinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, iaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram.”

“Dan pada anak-anak, iaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka.”
(Hal ini ada disebutkan dalamsurah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : “Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentera engkau yang berkuda dan yang berjalan kaki dan serikanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan.”

Inilah Tujuh Keajaiban Dalam Islam

Menara Pisa, Tembok Cina, Candi Borobudur, Taaj Mahal, Ka’bah, Menara Eiffel, dan Piramida di mesir, inilah semua keajaiban dunia yang kita kenal. Namun sebenarnya semua itu belum terlalu ajaib, karena di sana masih ada tujuh keajaiban dunia yang lebih ajaib lagi. Mungkin para pembaca bertanya-tanya, keajaiban apakah itu?

Memang tujuh keajaiban lain yang kami akan sajikan di hadapan pembaca sekalian belum pernah ditayangkan di TV, tidak pernah disiarkan di radio-radio dan belum pernah dimuat di media cetak. Tujuh keajaiban dunia itu adalah:




1 Haiwan Berbicara di Akhir Zaman

Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,

“Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”.

Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, “Haiwan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka haiwan bumi. Khabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Haiwan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]

Haiwan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Sollallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

“Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia”. [HR. Muslim dalam Sohih-nya (2901), Abu Dawud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]

2 Pohon Kurma yang Menangis

Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur,

“Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]

Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Dulu Nabi -Solallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Sohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]

3 Untaian Salam Batu Aneh

Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam? Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya, Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”.[HR.Muslim dalam Sohih-nya (1782)].

4 Pengaduan Seekor Unta

Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan haiwan pun memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada haiwan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wasallam- mengungkapkan perasaannya.

Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki Ansar. Tiba tiba ada seekor unta. Tatkala Nabi -Sollallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka unta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Sollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke belakangnya dan tulang telinganya, maka tenanglah unta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik unta ini, unta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Ansar seraya berkata, “Unta itu milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahawa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]

5 Kesaksian Kambing Panggang

Kalau binatang yang masih hidup boleg berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadits berikut:

Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan sodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah dicampur racun. Lalu Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan sebahagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi -Sollallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian, kerana kambing panggang ini mengkhabarkan kepadaku bahawa ia beracun”. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Ansoriy. Maka Nabi -Sollallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu”. Kemudian Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Sollallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khaibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]

6 Batu yang Berbicara

Setelah kita mengetahu adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita fikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Kerana Nabi -Soallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah berbicara mengikut hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.

Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]

Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]

7 Semut Memberi Arahan

Mungkin kita pernah mendengar cerita rekaan tentang haiwan-haiwan yang berbicara dengan haiwan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktion belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya haiwan yang berbicara kepada haiwan yang lain, bahkan memberi arahan, layaknya seorang komandan pasukan yang memberikan perintah. Haiwan yang memberi arahan tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,

“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa kerana (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.(QS.An-Naml: 16-19).

Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh kerana itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kokoh di hati kaum para muslimin

TUJUH KEADAAN MAYAT DI DALAM KUBUR

Terdapat seorang pemuda yang kerjanya menggali kubur dan mencuri kain kafan untuk dijual. Pada suatu hari, pemuda tersebut berjumpa dengan seorang ahli ibadah untuk menyatakan kekesalannya dan keinginan untuk bertaubat kepada Allah s. w. t.

Dia berkata, “Sepanjang aku menggali kubur untuk mencuri kain kafan, aku telah melihat 7 perkara ganjil yang menimpa mayat-mayat tersebut. Lantaran aku merasa sangat insaf atas perbuatanku yang sangat keji itu dan ingin sekali bertaubat.”



Golongan Yang Pertama


Aku lihat mayat yang pada siang harinya menghadap kiblat. Tetapi pabila aku menggali semula kuburnya pada waktu malam, aku lihat wajahnya telahpun membelakangkan kiblat. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?” tanya pemuda itu. ” Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang telah mensyirikkan Allah s. w. t. sewaktu hidupnya. Lantaran Allah s. w. t. menghinakan mereka dengan memalingkan wajah mereka dari mengadap kiblat, bagi membezakan mereka daripada golongan muslim yang lain,” jawab ahli ibadah tersebut.


Golongan Yang Kedua


Aku lihat wajah mereka sangat elok semasa mereka dimasukkan ke dalam liang lahad. Tatkala malam hari ketika aku menggali kubur mereka, ku lihat wajah mereka telahpun bertukar menjadi babi. Mengapa begitu halnya, wahai tuan guru?” Jawab ahli ibadah tersebut, ” Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang meremehkan dan meninggalkan solat sewaktu hidupnya. Sesungguhnya solat merupakan amalan yang pertama sekali dihisab. Jika sempurna solat, maka sempurnalah amalan-amalan kita yang lain,”


Golongan Yang Ketiga


Aku lihat, pada waktu siang mayatnya kelihatan seperti biasa sahaja. Apabila aku menggali kuburnya pada waktu malam, ku lihat perutnya terlalu gelembung, keluar pula ulat yang terlalu banyak daripada perutnya itu.” ” Mereka itulah golongan yang gemar memakan harta yang haram, wahai anak muda,” balas ahli ibadah itu lagi.


Golongan Yang keempat


Aku lihat mayat yang jasadnya bertukar menjadi batu bulat yang hitam warnanya. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?” Jawab ahli ibadah itu, ” Wahai pemuda, itulah golongan manusia yang derhaka kepada kedua ibu bapanya sewaktu hayatnya. Sesungguhnya Allah s. w. t. sama sekali tidak redha kepada manusia yang menderhakai ibu bapanya.”


Golongan Yang Kelima



Aku lihat ada pula mayat yang kukunya amat panjang, hingga membelit-belit seluruh tubuhnya dan keluar segala isi dari tubuh badannya,” sambung pemuda itu. ” Anak muda, mereka itulah golongan yang gemar memutuskan silaturrahim. Semasa hidupnya mereka suka memulakan pertengkaran dan tidak bertegur sapa lebih daripada 3 hari. Bukankah Rasulullah s. a. w. pernah bersabda, bahawa sesiapa yang tidak bertegur sapa melebihi 3 hari bukanlah termasuk dalam golongan umat baginda,” jelas ahli ibadah tersebut.


Golongan Yang Keenam



Aku lihat, sewaktu siangnya lahadnya kering kontang. Tatkala malam ketika aku menggali semula kubur itu, ku lihat mayat tersebut terapung dan lahadnya dipenuhi air hitam yang amat busuk baunya,” ” Wahai pemuda, itulah golongan yang memakan harta riba sewaktu hayatnya,” jawab ahli ibadah tadi.


Golongan Yang Ketujuh



Aku lihat, mayatnya sentiasa tersenyum dan berseri-seri pula wajahnya. Mengapa demikian halnya wahai tuan guru?” tanya pemuda itu lagi. Jawab ahli ibadah tersebut, ” Wahai pemuda, mereka itulah golongan manusia yang berilmu. Dan mereka beramal pula dengan ilmunya sewaktu hayat mereka. Inilah golongan yang beroleh keredhaan dan kemuliaan di sisi Allah s. w. t. baik sewaktu hayatnya mahupun sesudah matinya.”


Ingatlah, sesungguhnya daripada Allah s. w. t kita datang dan kepadaNya jualah kita akan kembali. Kita akan dipertanggungjawabkan atas setiap amal yang kita lakukan, hatta amalan sebesar zarah.

Wednesday, October 26, 2011

PENGENALAN TAREKAT AHMADIAH AL-IDRISIAH AL-RASHIDIAH AL-DANDARAWIAH



PENGASAS UTAMA TAREKAT AHMADIAH


SYEIKH AHMAD BIN IDRIS

Pengasas utama dan pertama tarekat ini dilahirkan di Fas, Maghribi pada tahun 1172H/1755M dari keturunan Rasulullah SAW. Nama penuh beliau ialah Ahmad bin Idris bin Abdullah bin Hussain al-Muthanna bin Abu Muhammad hingga kepada Sayyidina al-Sabt.

Sayyidi Ahmad (r.a) sebelum mendirikan Tarekat Ahmadiah ini menerima Tarekat al-Misriah al-Azizah daripada Sayyidi Abd. Wahab al-Tazi. Tarekat kedua yang diterimanya ialah al-Syazuliah daripada Syeikh Sayyidi Abu Kassim al-Wazir al-Ghazi. Manakala tarekat ketiga ialah Tarekat al-Khulwatiah daripada Syeikh Hassan bin Hassan Bek al-Kina.



SYEIKH IBRAHIM AR-RASYID


Setelah wafat Sayyidi Ahmad bin Idris pada bulan Rejab 1263H/1837M, tampillah Sayyidi Ibrahim al-Rashid mewarisi tempatnya sebagai pengasas Tarekat Ahmadiah al-Rashidiah.

Beliau dilahirkan di Sudan pada tahun 1228H/1813M. Nama penuh beliau ialah Ibrahim bin Syeikh Saleh al-Qahanabi bin Sayyid Abdul Rahman. Jurai nasabnya dari sebelah ayahandanya berasal daripada ‘Akil bin Abi Talib, saudara Sayyidina Ali (k.a).


SYEIKH MUHAMMAD BIN AHMAD AD-DANDARAWI



Manakala wafat Sayyidi Ibrahim al-Rashid pada tahun 1291H/1874M dan dimakamkan di perkuburan Ma‘la di Makah, maka tampillah pula Sayyid Muhammad bin Ahmad al-Dandarawi, waris kepada Sayyid Ibrahim al-Rashid. Beliau dilahirkan di Dandarah yang letaknya di Lembah Sungai Nil di bahagian selatan Kaherah. Keluarga beliau daripada keluarga bangsawan Maghribi yang datang ke Mesir bagi memerangi penjajah yang menguasai Mesir. Dalam peperangan tersebut, mereka berhasil menguasai beberapa buah daerah termasuk Dandarah yang menjadi tempat kediaman keluarga itu hingga sekarang.


PERKEMBANGAN TARIKAT AHMADIAH DI ASIA TENGGARA


Perkembangan Tarekat Ahmadiah di Asia Tenggara secara umumnya dan Malaysia khasnya adalah di bawah pimpinan Syeikh Mohd Said al-Linggi dan anak-anaknya. Ini adalah untuk memenuhi cita-cita gurunya Sayyidi Muhammad bin Ahmad al-Dandarawi bagi mengembangkan tarekat ini di seluruh dunia.

Walau bagaimanapun, terdapat beberapa tokoh ulamak lain di Malaysia yang berjasa dalam mengembangkan dan mempertahankan tarekat ini terutama di negeri Kelantan. Antara tokoh-tokoh lain tersebut ialah:


1. Tuan Haji Abdul Samad bin Muhammad Saleh yang terkenal sebagai Tuan Tabal (W 1891M). Beliau menerima ijazah Tarekat Ahmadiah daripada Sayyidi Ibrahim al-Rashid. Usaha murni beliau disambung oleh anak beliau Wan Musa bin Wan Haji Abdul Samad (W 1939). Beliau pernah menjawat jawatan Mufti Kelantan (1908-1916M) berusaha mengembangkan tarekat ini di Kelantan dan Terengganu.

2. Seorang lagi tokoh Tarekat Ahmadiah di Kelantan ialah Tuan Haji Daud bin Haji Umar al-Labidi (W 1972M). Beliau juga lebih dikenali sebagai Tuan Haji Daud Bukit Abal. Beliau mengambil ijazah tarekat ini daripada Tok Syafie, seorang ulamak tasawwuf di Kedah.

3. Turut mengembangkan tarekat ini ialah Tok Syafie. Nama penuh beliau ialah Mohd Syafie bin Mohd Saleh bin Abdul Rahman. Ulamak tasawwuf yang mengajar di Kota Makah ini menerima ijazah Tarekat Ahmadiah daripada Sayyidi Ibrahim al-Rashid. Beliau sezaman dengan Tuan Tabal dan Syeikh Mohd Said al-Linggi. Ramai pelajar Malaysia yang mengambil ijazah Tarekat Ahmadiah dari beliau antaranya Tuan Haji Abdullah Sijang, bekas Kadi Port Dickson dan Tuan Haji Semaun, seorang ulamak tasawwuf di Negeri Sembilan.

4. Sejarah perkembangan Tarekat Ahmadiah tidak akan lengkap tanpa memperkatakan tentang Tuan Syeikh Mohd Said al-Linggi (W 1926). Beliau pernah belajar di Makah di Jami’atul Azhar dengan ulamak yang terkenal di zaman itu Syeikh al-Anbabi, syeikh al-Azhar yang terkenal di zaman itu, Syeikh Hasbullah al-Makki dan lain-lain. Beliau menerima ijazah tarekat ini daripada Sayyidi Muhammad al-Dandarawi. Atas arahan gurunya, beliau turun ke Nusantara untuk mengembangkan tarekat ini. Beliau telah pergi ke seluruh tanah Melayu, Singapura, Riau-Indonesia, Ayutia-Siam, Kemboja, Bangkok dan Vietnam. Ajaran yang dibawanya diakui benar oleh Tuan Haji Wan Ahmad bin Mohd Zain al-Fatani, seorang ulamak yang mengajar di Masjidil Haram dalam surat yang dikirimkan kepada Sultan Kelantan pada masa itu. Begitu juga Sultan Terengganu di zamannya, Sultan Zainal Abidin yang membenarkan beliau dan mengembangkan Tarekat Ahmadiah di negeri itu.


AMALAN UTAMA TAREKAT AHMADIAH



Tarekat Ahmadiah mempunyai amalan-amalan di waktu siang dan malam. Amalan amalan yang diterima oleh Sayyidi Ahmad bin Idris ialah:

i Fatihatul Aurad

ii Al-Tahlil

iii Al-Salawat al-‘Azamiah

iv Al-Istighfar al-Kabir

v Al-Mahamid al-Thamaniah

vi Al-Ahzab Arba‘ata ‘Ashar

vii Al-Husun Mani‘ah

viii Al-Ahzab

Adapun al-Hizb al-Saifi diterima daripada al-Syeikh al-Mujaidiri daripada Qutub al-Jin al-Qafai dari Amir al-Mukminin Ali bin Abi Talib (k.a) dari Rasulullah SAW. Di kalangan ahli Tarekat Ahmadiah amalan-amalan ini terkumpul dalam kitab yang dipanggil nama singkatannya ‘al-Ahzab’. Syeikh Mohd Said telah mencetak semula Ahzab ini yang dinamakan ‘al-Ahzab al-‘Urfaniah wal Aurad al-Nuraniah’. Beliau telah menulis di tepi Ahzab itu karya beliau ‘Syarh Kunuz al-Jawahir al-Nuraniah’ di mana di antaranya beliau menghuraikan amalan-amalan wirid itu.

Amalan yang dianggap paling utama dan mempunyai banyak kelebihannya serta sangat digalakkan oleh guru-guru tarekat ini membaca dan mengamalkannya ialah:



1-Al-Tahlil ( التهليل )


Lafaznya ialah:-

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

Ertinya:- Bahawasanya tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad itu adalah pesuruh Allah pada setiap kerlipan mata dan nafas sebanyak bilangan ilmu Allah.


2-Selawat 'Azimah (الصلوات العظمية )


Lafaznya ialah:-

اَللّهُمَّ اِنِّيْ أَسْاَلُكَ بِنُوْرِ وَجْهِ اللهِ الْعَظِيْمِ الَّذِي مَلأ أَرْكانَ عَرْشِ اللهِ الْعَظِيْمِ وَقَاْمَتْ بِهِ عَوَاْلِمُ اللهِ الْعَظِيْمِ أَنْ تُصَلِّىَ عَلَى مَوْلانَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ وَعَلَى آلِ نَبِيِّ اللهِ الْعَظِيْمِ بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاْتِ اللهِ الْعَظِيْمِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا فِيْ عِلْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ صَلاةً دَاْئِمَةً بِدَوَاْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ تَعْظِيْمًا لِحَقِّكَ يَا مَوْلانَا يَا مُحَمَّدُ يَا ذَا الْخُلُقِ الْعَظِيْمِ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَاجْمَعْ بَيْنِىْ وَبَيْنَهُ كَمَا جَمَعْتَ بَيْنَ الرُّوْحِ وَالنَّفْسِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَقَظَةً وَمَنَامًا وَاجْعَلْهُ يَارَبِّ رُوْحًا لِذَاْتِىْ مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ فِى الدُّنْيَا قَبْلَ الأخِرَةِ يَا عَظِيْمُ

Ertinya:- Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kepadaMu dengan Nur Wajah Allah yang Maha Besar, yang memenuhi segala penjuru ‘Arasy Allah Yang Besar, dan dengannya berdiri seluruh alam Allah yang Agung. Moga Engkau berselawat ke atas penghulu kami Muhammad S.A.W yang mempunyai martabat yang agung dan ke atas keluarga Nabi Allah Yang Besar, dengan kadar kebesaran Zat Allah Yang Maha Besar, pada setiap kerlipan mata dan nafas sebanyak bilangan ilmu Allah Yag Maha Besar, dengan selawat yang berkekalan sebagaimana kekalnya Allah Yang Maha Besar, Penghormatan bagi Engkau wahai tuan kami, wahai Muhammad, wahai yang mempunyai akhlak yang besar (indah). Salam kesejahteraan daripadaMu ke atas keluarganya seperti yang demikian itu juga. Himpunkanlah di antara aku dan dia (Nabi Muhammad S.A.W ) sebagaimana Engkau menghimpunkan antara roh dan jasad, zahir dan batin sama ada ketika sedar atau tidur. Jadikanlah dia (Nabi Muhammad S.A.W ) wahai Tuhanku, roh bagi zatku daripada sekalian wajah (keadaan) di dalam dunia ini sebelum hari akhirat, wahai Allah yang Maha Besar.


3-Istighfar Kabir ((الاستغفار الكبير



أَسْتَغفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الََّذِيْ لاَ اِلَهَ اِلاّ هُوَ الْحَيَّ القَيُّوْمَ غَفَّارَ الذُّنُوْبِ ذَاالْجَلالِ وَالاِكْرَامِ وَأَتُوْبُ اِلَيْهِ مِنْ جَمِيْعِ الْمَعَاصِى كِلِّهَا وَالّذُنُوْبِ وَالأثَامِ وَمِنْ كُلِّ ذَنْبٍ أَذْنَبْتُهُ عَمْدًا وَخَطَأً ظَاهِرًا وَبَاطِنًا قَوْلاً وَفِعْلاً فِىْ جَمِيْعِ حَرَكَاتِىْ وَسَكَنَاتِىْ وَخَطَرَاتِىْ وَأَنْفَاسِىْ كِلِّهَا دَائِمًا أَبَدًا سَرْمَدًا مِنَ الذَّنْبِ الَّذِىْ أَعْلَمْ وَمِنَ الْذَّنْبِ الَّذِىْ لاَ أَعْلَمْ عََدَدَمَا أَوْجَدَتْهُ الْقُدْرَةُ وَخَصَّصَتْهُ الاِرَادَةُ وَمِدَادَ كَلِمَاتِ اللهِ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِ رَبِّنَا وَجمَاَلِهِ وَكَمَالِهِ وَكَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى

Ertinya:- Aku memohon keampunan kepada Allah Yang Maha Besar, yang bahawasanya tiada Tuhan melainkan Dia, Tuhan yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri dengan sendirinya. Maha Pengampun bagi segala dosa, wahai yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Aku bertaubat kepada-Nya daripada segala jenis maksiat, dosa dan kesalahan yang telah aku lakukan sama ada dengan sengaja atau tidak sengaja, sama ada yang zahir mahu pun yang batin, sama ada pada perkataan, perbuatan dalam setiap pergerakan atau diamku, yang terlintas di hatiku dan diriku semuanya selama-lamanya. Tidak kira sama ada dosa-dosa yang aku ketahui atau tidak aku ketahui, sebanyak mana yang dicakupi oleh Ilmu Allah, yang dihitung oleh buku amalan dan yang ditulis oleh pena. Sebanyak mana yang diadakan oleh Qudrat dan dituntut oleh Iradat dan sebanyak tinta kalimah-kalimah Allah sepertimana yang selayaknya bagi kebesaran zat Tuhan kami ,keelokanNya, kesempurnaanNya dan sepertimana yang dikasihi oleh Tuhan kami dan yang diredhaiNya.


CARA MENERIMA TALKIN TAREKAT



Pertama: Secara khas iaitu bertemu secara peribadi dengan Syeikh yang diperakukan dan ditalkinkan:

لاَ اِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ (3x)

لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ (4x)

Kedua: Secara am iaitu menerimanya dalam mana-mana majlis zikir .

والله أعلم